Nama saya DONNA TRI KUSUMA, saya lahir tgl 04 februari 1996 di TULUNGAGUNG. aku lulusan dari SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG. Nah, aku kan warga Tulungagung , sekilas saya punya info – info menarik sekitar Tulungagung. maksudnya asal – usul gt. Nah, yang penasaran langsung ja baca pek habis.. Lumayan Panjang tuh.
Sebagai warga Tulungagung, setidaknya kita harus tahu tentang berbagai hal mulai dari sejarah berdirinya kota Tulungagung. Banyak diantara kita sendiri yang sudah lama menetap di Tulungagung tetapi belum kenal betul tentang seluk beluk kota Tulungagung.
Awalnya Tulungagung merupakan daerah kecil yang terletak di pusat kota (alun-alun). Tempat tersebut dinamakan Tulungagung karena merupakan sumber air yang besar – dalam bahasa Kawi. Tulung berarti mata air, dan Agung berarti besar. Daerah yang lebih luas disebut Ngrowo. Nama Ngrowo masih dipakai sampai sekitar awal abad XX, ketika terjadi perpindahan pusat ibukota dari Kalangbret ke Tulungagung.
Pada tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapat penghargaan dari raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja Kertajaya ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam prasasti Lawadan dengan candra sengkala “Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa” yang menunjukkan tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.
Sebagai warga Tulungagung, setidaknya kita harus tahu tentang berbagai hal mulai dari sejarah berdirinya kota Tulungagung. Banyak diantara kita sendiri yang sudah lama menetap di Tulungagung tetapi belum kenal betul tentang seluk beluk kota Tulungagung.
Awalnya Tulungagung merupakan daerah kecil yang terletak di pusat kota (alun-alun). Tempat tersebut dinamakan Tulungagung karena merupakan sumber air yang besar – dalam bahasa Kawi. Tulung berarti mata air, dan Agung berarti besar. Daerah yang lebih luas disebut Ngrowo. Nama Ngrowo masih dipakai sampai sekitar awal abad XX, ketika terjadi perpindahan pusat ibukota dari Kalangbret ke Tulungagung.
Pada tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapat penghargaan dari raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja Kertajaya ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam prasasti Lawadan dengan candra sengkala “Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa” yang menunjukkan tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.
POM BENSIN UMM
|
MASJID UMM
|